dikerjakan dan beton itu dipadatkan sempurna dengan agregat yang baik (Nugraha, P., 2007). Beton memiliki beberapa faktor keunggulan sehingga pemakaiannya begitu luas. Sifat keunggulan beton antara lain (Nugraha, P., 2007) : a. Ketersediaan (availability) material dasar. Agregat, air dan semen pada umumnya bisa didapat dengan mudah dari
semen hidrolis lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan (a dmixture). Bahan – bahan dasar beton, yaitu: 1. Air, 2. Semen – portland, 3. Agregat (pa sir dan kerikil) yang setelah dicampur merata (warnanya seragam) menghasilkan suatu campuran yang plastis (a ntara cair dan padat)
Agregat Kelas A adalah mutu Lapis Pondasi untuk suatu lapisan dibawah pondasi beraspal. Sedangkan Lapis Pondasi Agregat Kelas B digunakan untuk Lapis Pondasi …
fraksi agregat yang tidak ada atau jumlahnya sedikit sekali. Aggregat dengan gradasi ini akan menghasilkan lapisan perkerasan yang mutunya terletak pada antara aggregat seragam dan agregat rapat. 1.1.3 Daya Tahan Agregat Daya tahan agregat adalah ketahanan agregat untuk tidak hancur/pecah oleh pengaruh mekanis ataupun kimia.
ketahanan agregat terhadap daya rusak air (Utomo, 1985). Nedler dkk., (1996) mendefinisikan kemantapan agregat sebagai kemampuan agregat untuk tidak rusak ketika dipengaruhi oleh kekuatan pengganggu, memelihara keutuhan ukuran dengan kekuatan ikatan antar agregat. Kemantapan agregat dapat berbeda-beda pada setiap jenis tanah. …
fungsi drainase dan fungsi perlindungan terhadap pemuaian tanah dasar. 2.1.4 Lapis Pondasi Atas Kelas A Lapis pondasi atas terletak dibawah lapis perkerasan dan diatas lapis pondasi bawah yang berfungsi menyebarkan tegangan dari lapis permukaan kepada lapisan dibawahnya. A. Persyaratan Gradasi Lapis Pondasi Agregat
Lapisan perkerasan merupakan lapisan yang terletak diatas lapisan tanah dasar yang memiliki CBR 6% yang berfungsi menerima bidang kontak dalam memberikan …
•Diperoleh langsung dari dasar sungai •Umumnya berbutir halus, bulat-bulat akibat proses gesekan. 45 Agregat 3. ... sehingga membentuk suatu lapisan endapan bahan padat yang secara fisik diendapkan oleh angin, air atau es. 46 ... Kepadatan/kemampatan .100% V V K t b Hubungan antara porositas –kepadatan . 100 P
2. Mendapatkan rumus rancangan campuran atau Design Mix Formula (DMF). III. DASAR TEORI Campuran beton aspal panas adalah campuran antara agregat dan aspal dalam keadaan panas, dengan atau tanpa bahan tambahan. Campuran yang dibuat untuk lapisan aspal beton panas (LASTON) AC–BC.
Juga harus mempunyai kestabilan kimiawi, dan dalam kondisi tertentu harus tahan aus dan tahan cuaca. 1. Fungsi Agregat (pada beton) a. Agregat Kasar/Kerikil/Split. Bahan pengisi, ± 70% volume beton. Memberikan stabilitas volume dan keawetan. Memberikan kekuatan.
Nilai abrasi > 45 % menunjukkan agregat tidak mempunyai kekerasan cukup. untuk digunakan sebagai bahan/material lapisan perkerasan. Nilai abrasi < 30. % menunjukkan bahwa agregat tersebut baik sebagai bahan lapis penutup. Nilai. abrasi < 40 %, baik sebagai bahan lapis permukaan dan lap is an pondasi atas.
Contribute to lqdid/id development by creating an account on GitHub.
Agregat Kelas A batas bawah dan batas tengah. 3. Material batu pecah quary Pelaihari. 2. TINJAUAN PUSTAKA Spesifikasi Umum Terdapat tiga kelas yang berbeda dari Lapis Pondasi Agregat yaitu Kelas A, Kelas B dan Kelas S. Pada umumnya Lapis Pondasi Agregat Kelas A adalah mutu Lapis Pondasi Atas untuk lapisan di bawah lapisan …
susunan lapisan tanah/sifat tanah, mengetahui kekuatan lapisan tanah, kepadatan dan daya dukung tanah serta mengetahui sifat korosivitas tanah [3}. Metode pelaksanaan …
Prinsipnya adalah sampel agregat ditumbuk dengan alat khusus selama beberapa waktu. Agregat yang hancur kemudian ditimbang dan dibandingkan dengan berat semula sampel. Perbandingan ini merupakan nilai dari Aggregate Impact Value (AIV). Proses penumbukan ini adalah proses dasar pada pembuatan agregat di Aggregate Crushing Plant.
Agregat yang digunakan dalam campuran beton dapat berupa agregat alam atau agregat buatan (articficial aggregates). Secara umum, agregat dapat dibedakan berdasarkan ukurannya, yaitu, agregat kasar dan agregat halus. Batasan antara agregat halus dan agregat kasar yaitu 4.80 mm (British Standard) atau 4.75 mm (ASTM Standard). a.
Standard Pemeriksaan Agregat Kasar (SNI-03-2461-1991/2002; SII.0052.80; ASTM C-33): Kadar lumpur maksimal 1% berat kering Kekerasan (Hardness) dengan bejana Rudeloff, beban 20 ton, Bagian …
dipadatkan sampai 100 % kepadatan kering maksimum sesuai SNI 03-1742-1989, atau 95 % kepadatan kering maksimum. Timbunan pilihan untuk lapis 20 cm di bawah dasar perkerasan (subgrade) ukuran butir maksimum tidak melebihi dari 7.5 ... Tabel 2.1 Klasifikasi Tanah untuk Lapisan Tanah Dasar Jalan Raya (Sistem AASHTO) A -3 A -4 A …
Dalam tugas akhir ini membahas mengenai quality control pada perkerasan lentur (flexible pavement) khususnya untuk lapisan pondasi atas (base course). II.2. STRUKTUR PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) Konstruksi perkerasan lentur terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan diatas tanah dasar yang telah dipadatkan.
5.1.1 UMUM. 1) Uraian. a) Lapis Fondasi Agregat adalah suatu lapisan pada struktur perkerasan jalan yang terletak diantara lapis permukaan dan lapis tanah dasar yang telah disiapkan. Lapis Fondasi Agregat terdiri dari 3 (tiga) kelas yang berbeda yaitu Kelas A, Kelas B dan Kelas C. Agregat Kelas A atau Agregat Kelas B digunakan untuk Lapis ...
ketebalan lapisan base course 20 cm, dan agregat kelas B (CBR 50%) untuk sub-base course adalah 25 cm (total lapisan = 45 cm). Sedangkan penggunaan stabilisasi tanah dasar (dengan campuran semen 5 ...
sangat dipengaruhi oleh agregat dan aspal yang digunakan ( Bina Marga, 2018 ). ... memperkuat daya dukung tanah dasar . ... berpengaruh pada kepadatan lapisan ACBC dan lapisan ACWC telah …
Material utama lapisan perkerasan jalan agregat, yaitu 90%-95% dari berat campuran perkerasan. Daya dukung lapisan perkerasan ditentukan ... lapisan pondasi bawah dan lapisan tanah dasar. Setiap lapisan-lapisan perkerasan bersifat memikul dan menyebarkan beban lalu lintas ... kepadatan yang diharapkan. Faktor-faktor yang …
2.2 Agregat Oglesby dan Hick (1982 ) menyatakan bahwa bahan yang paling umum untuk lapisan jalan dan strukturnya adalah batu pecah, batu kerikil yang dipecah, dan pasir. Menurut Sukirman (1999 ), berdasarkan besar atau ukurannya agregat dapat dibedakan atas : Agregat kasar, yaitu agregat yang ukurannya > 4,75 mm menurut ASTM atau
b. Test Kepadatan di tempat, Lapis Sub Base Harus dilakukan untuk setiap 1000 m2 dan tiap Course ( Test Kerucut pasir) tebal lapis pekerjaan 20 cm, untuk menentukan AASHTO T 191, PB0103-76. kepadatan dengan membandingkan terhadap test kepadatan laboratorium untuk kepadatan kering maksimum. c. Penentuan CBR di tempat lapis Sub …
Berdasarkan ukuran butirnya agregat dapat dibedakan atas agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi (filler). Bina Marga, 2005 dalam FR Yamali, 2013, Batasan dari masing-masing agregat ini seringkali berbeda, sesuai institusi yang menentukannya. 1. Agregat kasar adalah agregat dengan ukuran butir lebih besar dari saringan No.8 (=2,36 mm)
dapat hancur dengan remasan kedua tangan Bahan dan alat : Sebongkah tanah dari masing-masing horison tanah Pisau Air Cara kerja : 1. Ambil sebongkah tanah pada lapisan atas (da lam keadaan kering) dan remaslah secara perlahan 2. Cocokkan dengan kriteria konsistensi tanah pada keadaan kering dan catatlah. 3.
agregat halus. Batas antara agregat halus dan agregat kasar berbeda antara disiplin ilmu yang satu dengan disiplin ilmu yang lainnya. Meskipun demikian, dapat diberikan batasan ukuran antara agregat halus dengan agregat kasar yaitu 4.80 mm (british standard) atau 4.75 mm (Standar ASTM). Agregat kasar adalah batuan yang ukuran butirnya lebih besar